BELAJAR UNTUK PANTANG MENYERAH

 BELAJAR UNTUK PANTANG MENYERAH

Peresensi: Niswatul Marfu'ah


Identitas buku

Judul buku: Diary of Canva

Penulis: Ita Kurniawati

Penerbit: Kawah Media Pustaka

Tahun terbit: 2022

Jumlah Halaman: 248 halaman

Genre: Fiksi

Cetakan: ke-5


Pendahuluan

       Diary of Canva merupakan novel remaja bergenre fiksi yang ditulis oleh Ita Kurniawati. Ita Kurniawati juga menulis sebuah buku berjudul Eccedentesiast, Surat Canva untuk Aily, Samuel, dan Areksa. Ia menulis karya-karyanya di wattpad dan dirinya tidak menyangka bahwa tulisannya banyak yang menggemari. Kini buku-bukunya telah terbit di Gramedia dan dua novel berjudul Areksa dan Samuel miliknya kini bahkan telah dilirik oleh MD Entertainment untuk dijadikan digital television series.


Sinopsis

       Diawal novel ini memperkenalkan foto si tokoh utama dari kecil hingga dia duduk di bangku SMA, kemudian terdapat foto dirinya dengan teman terbaiknya, Marvel. Canva merupakan seseorang yang menyembunyikan kesedihannya dan berusaha membuat semua orang bahagia. Canva tinggal dengan neneknya, Ayah dan ibunya pergi ke luar negeri sejak dirinya berumur lima tahun karena sibuk dengan pekerjaan. Canva meminta mereka untuk kembali namun itu hanyalah sebuah janji yang tidak pernah ditepati. 

       Canva kemudian mengidap penyakit gagal ginjal kronis yang membuatnya bingung karena uang yang ada dibagi dengan biaya makan Ciko, anak-anak lain dan pengobatannya. Tentu dia ingin bekerja di sebuah cafe agar menambah pemasukan namun dia sadar akan kekurangannya. Canva juga belum menerima tawaran untuk balapan karena merasa kurang enak kepada Marvel yang sudah membantunya banyak hal. 

       Canva kemudian jatuh cinta kepada seorang wanita bernama Aily. Wanita cantik yang memiliki kekurangan yakni penglihatannya yang tidak berfungsi. Namun Canva menganggap Aily merupakan wanita yang sangat sempurna. 

       Suatu hari Canva melakukan panggilan video dengan Ibunya yang membuat dirinya sangat senang. Hanya Ayah yang tidak muncul karena sibuk dengan pekerjaannya. Ibu Canva menyadari bahwa tubuh Canva kian mengurus. Canva kemudian berharap jika ayah dan ibunya kembali dia masih hidup didunia ini. Canva menulis sebuah surat dimana dituliskan bahwa dirinya ingin memiliki keluarga yang bahagia seperti orang lain, bukan keluarga yang berkali-kali menghancurkan perasaannya. 

       Suatu hari nenek Canva meninggal dunia. Canva sangat sedih namun ayah ibunya juga tidak dapat dihubungi. Dia menganggap dirinya mungkin tidak pantas bahagia namun Ciko, Ilona dan anak-anak lainnya menjadi penyemangat untuk dirinya. Karena mereka membutuhkan Canva disisi mereka. 

       Semakin hari tubuh Canva semakin mudah lelah dan lemas. Dia juga lelah karena harus cuci ginjal terus menerus. Namun, dirinya memiliki tekad dan cita-cita, yakni bertemu dengan Ayah Ibunya. Akhirnya Canva memutuskan untuk mengejar nilai dengan menambah kelas agar ayah ibu Canva dapat datang dan merayakan kelulusan Canva. Hanya itu keinginan dan impian canva. Ia berusaha lebih dan lebih agar kedua orangtua nya bahagia. 

       Cerita ini diakhiri dengan janji Canva ke teman baiknya yang cerewet, Marvel bahwa dia akan sembuh dan menepati janjinya untuk membangun rumah disamping rumah Marvel. Serta Canva meminta Marvel untuk menjaga Aily jika dirinya sudah tidak ada lagi di dunia ini.


“Kalau gue pergi, tolong jagain Aily, ya? Sebelum gue selesai dimakamin, tolong jangan kasih tau dia.” –Diary of Canva. 


Kelebihan

       Diary of Canva merupakan novel yang unik karena berbentuk diary, dan sebelum membaca buku ini bacalah terlebih dahulu Eccedentesiast agar lebih memahami buku Diary of Canva ini. Ilustrasi-ilustrasi yang terdapat dalam buku ini mulai dari cover dan isi menjadi keunggulan dan keunikan tersendiri yang menarik pembaca karena pembaca dapat mengetahui apa yang dipikiran Canva saat menulis buku diary ini. Kemudian, bahasanya sederhana, mudah dipahami karena bahasa yang digunakan bahasa gaul anak zaman sekarang. Sebagian besar ceritanya memiliki banyak kata-kata motivasi serta karakter utama tidak pernah putus asa dalam menjalani hidup dan menggapai mimpi. Terakhir, buku ini memiliki episode tambahan serta audio Canva dan Marvel berbentuk QR yang tentunya harus di scan terlebih dahulu sebelum membacanya. 


Kekurangan

       Novel Diary of Canva ini memiliki kode QR audio yang kertasnya mudah robek serta ditempatkan diluar plastik pelindung yang membuat pembaca harus berhati-hati ketika membuka plastik novel ini, karena jangan sampai kertas berisi kode QR audio tersobek. Kalau bisa QR audio dijadikan satu dengan pembatas buku, bisa dibelakang pembatas buku bersama dengan kode QR episode tambahannya. Kemudian, karakter dalam ilustrasi-ilustrasi yang terdapat didalam novel terkadang digambar dengan berbeda-beda. 


Penutup

Novel ini cocok dibaca dikalangan remaja dan dari novel ini kita dapat belajar banyak agar tidak mudah putus asa disetiap keadaan apapun, karena Canva mengatakan "Kalau mau sukses, berarti harus siap dengan kegagalan. Gagal bukan berarti kita harus nyerah. Tapi, Tuhan mau kita berjuang lebih keras lagi." –Diary of Canva. Selamat membaca! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUMI DAN LUKANYA

RESENSI NOVEL BERJUDUL "SI PUTIH"

BUMI