LEBIH SENYAP DARI BISIKAN

 Resensi Novel Berjudul “ Lebih Senyap Dari Bisikan “

Oleh : M. Fathur Rohman ( XI Ibb II) 

 


Identitas Novel : 

Judul Buku : Lebih Senyap Dari Bisikan 

Pengarang : Andina Dwifatma

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit : 2021

Jumlah halaman : 155 hlm


Sinopsis :

Lebih Senyap dari Bisikan menceritakan tentang betapa senyapnya kehidupan tanpa sang buah hati. Kehidupan rumah tangga terdapat isu-isu kekeluargaan yang sulit dipecahkan seorang diri. Amara dan Baron adalah pasangan yang merasakan susah dan senang bersama-sama, namun tidak selamanya begitu.

Masalah itu tidak berakhir begitu saja dengan adanya kehadiran sang buah hati. Konflik-konflik yang dihadapi bukan tentang harapan memiliki keturunan saja. Masalah kehidupan lain juga dialami oleh Amara, seperti KDRT, sulitnya mendapat pekerjaan, gangguan psikisnya, dan merasa gagal menjadi seorang ibu.


Kelebihan :

1. Pembahasannya yang kompleks

2. Isi novelnya sangat berarti 

3. Terdapat sebuah kata-kata yang dalam

4. Nilai yang dibawa sangat unik dan indah


Kekurangan :

1. Alur ceritanya maju mundur 

2. Perlu pemahaman yang tinggi untuk memahami isi novelnya

3. Terdapat bagian penulisan yang tidak sesuai 

4. Latar belakangnya tidak terlalu membangun imajinasi 

5. Menimbulkan banyak pertanyaan 


Penutup : 

Baca novel Lebih Senyap dari Bisikan ini bikin saya berkaca lagi dengan hidup. Amara dan Baron ibarat tokoh tak sempurna dalam kehidupan mereka. Mereka berjuang untuk keluar dari masalah demi masalah yang datang melanda bahkan sejak mereka bertemu di kampus, jauh sebelum mereka memutuskan untuk menikah. 

Sebetulnya karakter Baron ini banyak red flagnya, tapi Amara udah terlanjur cinta mati, jadi yaaa.... Baron tetap dinikahi Amara meskipun problematik. Bahkan Baron menghilang sebelum mereka menikah hanya karena ia cemburu. Mereka menikah dalam kondisi beda agama yang ditentang oleh orang tuanya. Meskipun akhirnya Amara dan Baron menikah, namun mereka tidak pernah berkomunikasi lagi dengan mama Amara sejak saat itu. Selama 8 tahun, Amara berjuang untuk memiliki anak. Meskipun harus mengikuti saran kehamilan ini itu, mulai dari diet, atur pola makan, atur waktu promil dengan suami, dsb. Ya, nggak segampang keliatannya. 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUMI DAN LUKANYA

RESENSI BUKU NOVEL ALMOND

AKU TAHU RAHASIA TERBESARMU