RESENSI BUKU NOVEL ALMOND

RESENSI BUKU NOVEL ALMOND

Peresensi: Muhammad Yusuf Bahrul Ilmi


Identitas buku

Judul: Almond

Penulis:Sohn wong pyung

Tahun terbit:2019

Penerbit:PT Grasindo

Halaman:222 halaman


Pendahuluan

Sohn Won Pyung, perempuan kelahiran Seoul ini mengajak pembaca untuk mengetahui lebih dalam kehidupan seorang penderita Alexythimia. Alexythimia sendiri terjadi karena kurang berkembangnya rasa emosional masa kanak-kanak, pasca-gangguan stress traumatis, atau memiliki amigdala dengan ukuran lebih kecil, sehingga tidak bisa mengidentifikasi emosi.

Awalnya, penulis menceritakan bagaimana kehidupan seorang anak bernama Yoonjae yang dijuluki “monster” oleh orang sekitar karena mengidap Alexythimia. Cerita ini dikemas dengan hangatnya unsur kekeluargaan karena dijabarkan bagaimana peran keluarganya dalam mengajarkan Yoonjae cara bersosialisasi, berekspresi, dan berempati.

Tetapi, kehangatan tersebut lenyap saat memasuki pertengahan cerita. Setelah Yoonjae kehilangan seluruh anggota keluarganya, penulis menyuguhkan perjuangan Yoonjae untuk bertahan hidup di tengah kerasnya dunia hingga bertemu “monster” lain dengan latar belakang yang berbeda.


Sinopsis

Cerita dimulai ketika Yoonjae memiliki tingkah laku yang mengkhawatirkan.

Yoonjae selalu memasang ekspresi wajah yang sama setiap waktu, seperti ketika terkena air panas, melihat temannya terjatuh, melaporkan kejadian pembunuhan yang ia lihat dengan mata kepala sendiri, juga ketika sedang dipuji atau bahkan dicemooh sekalipun.

Dimana pun dan kapan pun ekspresinya tidak pernah berubah, selalu datar. Hal tersebut membuat ibunya khawatir, awalnya ia mengira anaknya mungkin memiliki sifat pendiam, namun ketika semakin gusar ia pun mencoba berkonsultasi dengan dokter dan mendapat hasil yang membuatnya sedih. Hari demi hari cemoohan terus berdatangan kepada Yoonjae.

Terdapat dua alasan mengapa orang menjauhinya, mereka takut seperti halnya Yoonjae adalah monster yang yang harus dijauhi dan mereka merasa kesal karena Yoonjae tidak memiliki empati sedikit pun. Tetapi, meskipun begitu, ibu dan neneknya terus membantu Yoonjae bagaimana cara berekspresi dan berempati.


Kelebihan

Bahasa yang digunakan juga ringan dan konflik yang disajikan pas sehingga membentuk kombinasi yang sempurna untuk novel ini. Selain itu, penulis mampu menggambarkan dengan jelas suasana Korea Selatan sebagai latar belakang tempat cerita ini sehingga pembaca bisa dengan mudah membayangkan setiap adegannya.


Kekurangan

Karena mengandung cerita-cerita pada masa SMA sehingga terdapat beberapa adegan yang sudah bisa ditebak, namun tidak mengganggu plot twist yang disajikan di ujung cerita. 


Penutup

Almond adalah novel fiksi semi self-improvement karena begitu banyak pesan yang dapat kita ambil dan diterapkan di kehidupan sehari-hari. Novel ini cocok dibaca oleh siapapun terlebih bagi orang yang memiliki ketertarikan di bidang psikolog

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUMI DAN LUKANYA

AKU TAHU RAHASIA TERBESARMU